ASSALAMU'ALAIKUM WR WB
Tadaaaa! Lama tidak muncul kan kan kan? Yap! Sebelum masuk judul, saya akan mengucapkan turut berduka cita atas terjadinya kabut asap yang melanda beberapa daerah di Indonesia. Jujur saja saya sangat sedih akan peristiwa tersebut, bagaimana tidak, setiap hari mereka harus menghirup polusi, jarak pandang beberapa meter saja. Masker biasa tidak cukup, paling aman dengan masker N95, agar tidak terkena ISPA. Namun, apakah semua masyarakat disana memiliki N95? Oh tidak, makanya peristiwa tersebut telah menelan korban karena ISPA. Apalagi banyak teman saya yang terkena kabut asap, katanya asap sangat tebal sekali. Menghirup asap bakar sampah saja sudah aduh aduhan apalagi asap yang segitu banyaknya :'''
Harapannya cuma satu, semoga kabut asap cepat berhenti, hujan cepat datang dan semoga di tahun-tahun nanti tidak akan terjadi lagi peristiwa yang sering itu.
Sudah bersedihnya, kita masuk dalam judul, AYO MENULIS!
Hmm... Saya heran, kenapa di masa sekarang jarang sekali orang yang suka menulis, maksud menulis disini adalah mengarang cerita. Cerita pendek, novel, puisi atau apapun itu. Orang yang suka menulis sekarang hanya beberapa saja. Padahal menulis itu adalah hobi atau bakat yang menarik menurut saya, bahkan sangat menarik.
Lalu kenapa ya banyak yang tidak suka menulis?
Menurut saya, banyak di jaman sekarang kurangnya imajinasi, atau malas. Jadi kita harus berimajinasi dan menjelajahi suatu hal agar bisa kita tulis dalam sebuh cerita. Kita juga harus memiliki niat dan tekad! Ingat, NIAT!
Bagaimana agar kita bisa pintar menulis?
1. Rajin-rajinlah mengamati keadaan sekitar
Tau tidak? Di sekitar kita ini banyak peristiwa yang menarik, kita bisa mengutarakannya dalam sebuah tulisan, bisa nonfiksi atau diubah menjadi fiksi. Menarik bukan?
2. Rajin membaca buku
Selain pengetahuan kita bertambah, dengan membaca buku, kita menjadi tau cara penulisan dan tanda baca yang baik. Agar kita bisa menulis dengan benar dan diminati oleh masyarakat karena tulisan kita yang rapih. Kita juga bisa mengambil inspirasi dari buku yang kita baca.
3. Rajin berlatih
Kita harus rajin berlatih dengan cara membuat beberapa cerita atau puisi, kita tulis dalam sebuah buku. Lama-kelamaan akan menjadi hobi dan membuat kita memiliki keinginan untuk membuat karya yang lebih. Jika kalain puas, kalian bisa membuat cerita dan puisi kalian di laptop/komputer lalu mengirimkannya ke beberapa redaksi penerbit. Lumayan kan?
4. Rajin mengikuti lomba
Jika kita belum percaya diri untuk membuat novel atau kumpulan puisi, kita bisa mengirimkan cerita atau puisi kita dalam lomba. Menang kalah wajar, itu adalah awal kesuksesan kita. Semangat!
5. Jangan putus asa
Intinya menjadi penulis itu berat, bahkan saya pernah putus asa di tengah perjuangan, itu adalah titik terendah saya. Intinya, jangan pernah putus asa mengejar cita-cita walau rintangan sesulit apapaun. Karena Allah tidak akan memberi cobaan melebihi batas kemampuan Hambanya.
Nah, itu yang bisa saya simpulkan. Sedikit berbagi cerita, saya sekarang ini lebih fokus mengikuti lomba-lomba dan mengirimkan karya ke beberapa majalah dan koran. Menang kalah, diterima tidak diterima, itu urusan nanti. Saya hanya berniat untuk melatih hobi saya menjadi bakat. Saya pernah berniat untuk berhenti menulis karena naskah saya pernah ditolak redaksi, namun saya tidak bisa. Menulis adalah jati diri saya, bagaimanapun, menulis tetap menjadi teman saya.
Sekian dari saya, semoga bermanfaat.
Jangan lupa mampir ----> Fb Annisah
Thank you :)
WASSALAMU'ALAIKUM WR WB
Tadaaaa! Lama tidak muncul kan kan kan? Yap! Sebelum masuk judul, saya akan mengucapkan turut berduka cita atas terjadinya kabut asap yang melanda beberapa daerah di Indonesia. Jujur saja saya sangat sedih akan peristiwa tersebut, bagaimana tidak, setiap hari mereka harus menghirup polusi, jarak pandang beberapa meter saja. Masker biasa tidak cukup, paling aman dengan masker N95, agar tidak terkena ISPA. Namun, apakah semua masyarakat disana memiliki N95? Oh tidak, makanya peristiwa tersebut telah menelan korban karena ISPA. Apalagi banyak teman saya yang terkena kabut asap, katanya asap sangat tebal sekali. Menghirup asap bakar sampah saja sudah aduh aduhan apalagi asap yang segitu banyaknya :'''
Harapannya cuma satu, semoga kabut asap cepat berhenti, hujan cepat datang dan semoga di tahun-tahun nanti tidak akan terjadi lagi peristiwa yang sering itu.
Sudah bersedihnya, kita masuk dalam judul, AYO MENULIS!
Hmm... Saya heran, kenapa di masa sekarang jarang sekali orang yang suka menulis, maksud menulis disini adalah mengarang cerita. Cerita pendek, novel, puisi atau apapun itu. Orang yang suka menulis sekarang hanya beberapa saja. Padahal menulis itu adalah hobi atau bakat yang menarik menurut saya, bahkan sangat menarik.
Lalu kenapa ya banyak yang tidak suka menulis?
Menurut saya, banyak di jaman sekarang kurangnya imajinasi, atau malas. Jadi kita harus berimajinasi dan menjelajahi suatu hal agar bisa kita tulis dalam sebuh cerita. Kita juga harus memiliki niat dan tekad! Ingat, NIAT!
Bagaimana agar kita bisa pintar menulis?
1. Rajin-rajinlah mengamati keadaan sekitar
Tau tidak? Di sekitar kita ini banyak peristiwa yang menarik, kita bisa mengutarakannya dalam sebuah tulisan, bisa nonfiksi atau diubah menjadi fiksi. Menarik bukan?
2. Rajin membaca buku
Selain pengetahuan kita bertambah, dengan membaca buku, kita menjadi tau cara penulisan dan tanda baca yang baik. Agar kita bisa menulis dengan benar dan diminati oleh masyarakat karena tulisan kita yang rapih. Kita juga bisa mengambil inspirasi dari buku yang kita baca.
3. Rajin berlatih
Kita harus rajin berlatih dengan cara membuat beberapa cerita atau puisi, kita tulis dalam sebuah buku. Lama-kelamaan akan menjadi hobi dan membuat kita memiliki keinginan untuk membuat karya yang lebih. Jika kalain puas, kalian bisa membuat cerita dan puisi kalian di laptop/komputer lalu mengirimkannya ke beberapa redaksi penerbit. Lumayan kan?
4. Rajin mengikuti lomba
Jika kita belum percaya diri untuk membuat novel atau kumpulan puisi, kita bisa mengirimkan cerita atau puisi kita dalam lomba. Menang kalah wajar, itu adalah awal kesuksesan kita. Semangat!
5. Jangan putus asa
Intinya menjadi penulis itu berat, bahkan saya pernah putus asa di tengah perjuangan, itu adalah titik terendah saya. Intinya, jangan pernah putus asa mengejar cita-cita walau rintangan sesulit apapaun. Karena Allah tidak akan memberi cobaan melebihi batas kemampuan Hambanya.
Nah, itu yang bisa saya simpulkan. Sedikit berbagi cerita, saya sekarang ini lebih fokus mengikuti lomba-lomba dan mengirimkan karya ke beberapa majalah dan koran. Menang kalah, diterima tidak diterima, itu urusan nanti. Saya hanya berniat untuk melatih hobi saya menjadi bakat. Saya pernah berniat untuk berhenti menulis karena naskah saya pernah ditolak redaksi, namun saya tidak bisa. Menulis adalah jati diri saya, bagaimanapun, menulis tetap menjadi teman saya.
Sekian dari saya, semoga bermanfaat.
Jangan lupa mampir ----> Fb Annisah
Thank you :)
WASSALAMU'ALAIKUM WR WB