Mengutarakan rasa kepada bagaskara
Saya mengira mana yang akan dia katakan
Terenyuh pada untaian kalimat dari mulut saya atau tertawa karena kebodohan saya?
Sejak kemarin saya memilih menyerah pada diri saya sendiri
Kiranya Si Jahat berbisik dengan sangat nyaring
Bahwa semua yang sudah saya susun akan berakhir laiknya permainan blok uno yang gagal
Ah, saya kira dia tidak sepenuhnya salah
Kemudian saya melirik ke arah kemilau biru
Saya tanya keberpihakannya kepada mentari itu atau tidak
Dia bilang jika dia tidak memilih
Langit biru akan menaungi dengan seimbang seluruh aspek kehidupan
Ah, kiranya dia tidak mau berurusan dengan saya
Kau lihat ranting tipis di sana tertawa dengan cara berayun-ayun
Apakah dia mencoba menertawai segala tanda tanya di benak saya
Mulailah saya bertanya pada ranting tua kurus itu
Katanya dia memang benar menertawakan saya
Apa maksud si bodoh tua tak bisa bergerak itu
Katanya saya yang bodoh
Mengapa saya tak percaya pada diri sendiri
Sedangkan dia selalu percaya bahwa mentari akan selalu terbit memberikan nutrisi padanya
Ya, benar juga Si Tua itu
Saya selalu bertanya tentang semua yang saya langkahkan
Apakah terus bergerak maju dengan batuan kerikil yang tajam
Atau berhenti tanpa tau rintangannya
Saya gampang menyerah memang
Saya juga selalu membuka telinga
Mengikuti segala ucapan manusia bertatapan menghina di sana
Saya tidak percaya pada diri saya sendiri
Bukankah benar saya adalah Si Bodoh
0 komentar:
Post a Comment