Untuk hati-hati yang kini sendiri
Kau bukan satu-satunya
Ribuan manusia bernasib sama
Bahagia, sakit, mati
Sebuah pesan tua masa lampau
Kiranya kita sudah sama-sama tahu
Sila putar waktu lagi ketika nestapa
Kau pergi dan tak lagi menyapa
Kertas kuning usang di jemariku
Setahun yang lalu kau masih di sini
Temaniku tak kenal waktu
Menjelma menjadi seorang peri
Lupa ya
Kau telat setahun
Tak ada kabar
Janji kau buang
Menghanguskan euforia
Kala angka itu terulang
Kau anggap aku pusara
Maumu aku tiada
Aku seolah hanya cerita
Darimu kepada seorang wanita
Apakah masih perlu menatap potretmu
Untukmu tidak
Bagiku iya
Sepuluh tahun lagi
Kita benar-benar mati
Bukan hanya sekadar fiksi
Kamu yang dahulu pergi
Aku tak tahu apa yang kau ceritakan di luar sana
Dan tak mau tahu
Kau seolah menjadi protagonis
Dan aku
Tentu saja
seorang penyihir jahat
Berbusalah
mulutmu
Ceritamu bualan
semata
Siapa yang tahu
Kiranya hanya
aku yang tak percaya
Sila pergi
Bawa semua
kenanganmu
Bawa semua
ragamu
Bawa semua
janjimu
Bawa semua
tatapanmu
Jangan bawa
namaku
Bisakah kau
pergi tanpa orang lain tahu
Kau yang salah
Tak pantas
menarik simpati
Biar kita
menjadi dua bagian
Aku dan kamu
Pecah
Aku untuk
hidupku
Kamu untuk yang
baru itu
Lebur dalam
kehidupan masing-masing
Sekali lagi
Pergilah jika
kau mau
Kuburlah semua
cerita
Dan jadilah
elegi untuk hidupku
Cirebon, 02 Februari 2019
#Sabtulis
#Sabtulis
0 komentar:
Post a Comment