Saturday, 2 February 2019

Pecah, Lebur, dan Terkubur


Untuk hati-hati yang kini sendiri 
Kau bukan satu-satunya
Ribuan manusia bernasib sama
Bahagia, sakit, mati


Sebuah pesan tua masa lampau
Kiranya kita sudah sama-sama tahu
Sila putar waktu lagi ketika nestapa
Kau pergi dan tak lagi menyapa

Kertas kuning usang di jemariku
Setahun yang lalu kau masih di sini
Temaniku tak kenal waktu
Menjelma menjadi seorang peri

Lupa ya
Kau telat setahun
Tak ada kabar
Janji kau buang
Menghanguskan euforia
Kala angka itu terulang

Kau anggap aku pusara
Maumu aku tiada
Aku seolah hanya cerita
Darimu kepada seorang wanita

Apakah masih perlu menatap potretmu
Untukmu tidak
Bagiku iya
Sepuluh tahun lagi
Kita benar-benar mati
Bukan hanya sekadar fiksi
Kamu yang dahulu pergi

Aku tak tahu apa yang kau ceritakan di luar sana
Dan tak mau tahu
Kau seolah menjadi protagonis
Dan aku
Tentu saja seorang penyihir jahat                      

Berbusalah mulutmu
Ceritamu bualan semata
Siapa yang tahu
Kiranya hanya aku yang tak percaya

Sila pergi
Bawa semua kenanganmu
Bawa semua ragamu
Bawa semua janjimu
Bawa semua tatapanmu
Jangan bawa namaku

Bisakah kau pergi tanpa orang lain tahu
Kau yang salah
Tak pantas menarik simpati

Biar kita menjadi dua bagian
Aku dan kamu
Pecah

Aku untuk hidupku
Kamu untuk yang baru itu
Lebur dalam kehidupan masing-masing

Sekali lagi
Pergilah jika kau mau
Kuburlah semua cerita
Dan jadilah elegi untuk hidupku

Cirebon, 02 Februari 2019
#Sabtulis






Share:

0 komentar:

Post a Comment